Hipotesis Penelitian Eksperimen
Agar penelitian dapat terarah, dirumuskan
pendugaan terlebih dahulu terhadap penyebab terjadinya masalah tersebut
(hipotesis). Hipotesis terdiri dari dua kata, yakni hipo (yang berarti
keraguan), dan tesis (yang berarti kebenaran). Jadi hipotesis berarti kebenaran
yang masih diragukan. Menurut Soemadi Suryabrata, hipotesis penelitian adalah
jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus
diuji secara empiris. Hipotesis sendiri merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan
teoritis dari penelaahan pustaka. Yang kemudian dijadikan jawaban masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin.
Perumusan hipotesis hendaknya dinyatakan dalam
kalimat deklaratif yang secara jelas dan padat memuat pertautan antara dua
variabel atau lebih. Selain itu, hipotesis yang dirumuskan harus dapat diuji,
sehingga memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data guna menguji kebenaran
hipotesis tersebut. Secara garis besar, hipotesis dibedakan menjadi dua, yakni
hipotesis alternative dan hipotesis nol.
Hipotesis alternative (Ha), hipotesis yang
menyatakan adanya saling-hubungan antara dua variable atau lebih, atau
menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang
berbeda. Misalkan hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara tingkat
kecemasan dengan prestasi belajar siswa”
Hipotesis nol (H0), hipotesis yang menyatakan
tidak adanya saling hubungan antara dua variable atau lebih, atau hipotesis
yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dengan
kelompok lainnya. Contoh hipotesis nol adalah “Tidak ada hubungan antara
tingkat penghasilan orangtua dengan prestasi belajar anak.
Baca artikel lain seputar materi kuliah Psikologi di halaman Materi Kuliah Psikologi
Baca artikel lain seputar materi kuliah Psikologi di halaman Materi Kuliah Psikologi
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentar apapun asal tidak menyinggung SARA